Tugas Menggabungkan Fotografi Ditigal ke Dalam
Sajian Multimedia
Oleh :
Nama : Luh Komang Hundayani
No.absen : 19 (Sembilan belas)
Kelas : XII Multimedia 1
SMK Negeri 1 Klungkung
Tahun Ajaran 2013/2014
KATA PENGANTAR
“Om Swastyastu”
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya
berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya yangberjudul
“Fotografi”.
Makalah
ini berisikan tentang informasi tentang Fotografi. Diharapkan Makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang Fotografi. Saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir
kata, saya sampaikan terima kasih. Semoga bermanfaat bagi kita semua, semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kemudahan untuk segala usaha kita .
“Om
Santih, Santih, Santih, Om”
Agustus,
2013
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ……………………………………………………………..……2
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………………………3
BAB
I …………………………………………………………………………………...4
PENDAHULUAN ……………………………………………………………………4
A. Latar
Belakang …………………………………………………………………….4
B. Rumusan
Masalah ……………………………………………………………...….4
C. Tujuan
……………………………………………………………………………..4
BAB
II …………………………………………………………………………...….…..5
PEMBAHASAN ………………………………………………………………….…..5
A. Pengertian
Fotografi ………………………………………………………..……..5
B. Sejarah
Fotografi ……………………………………………………….….……...6
C. Klasifikasi
Fotografi …………………………………………………….………...7
D. Teknik
Fotografi ……………………………………………………..….………....8
BAB
III …………………………………………………………………..………….…...9
PENUTUP …………………………………………………………………...…….......9
A. Kesimpulan
……………………………………………………………………..….9
B. Saran
…………………………………………………………………………..…..9
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………………………...10
BAB l
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sejak
diperkenalkannya fotografi pada tahun 1826, dimana pada saat itu fotografi
dikenal sebagai kajian ilmu yang sangat baru dan awam bagi masyarakat dunia.
Seiring berjalannya waktu dan jaman kini fotografi perkembangannya demikian
pesat. Perkembangan teknologi yang canggih pengambilan gambar saat ini bisa
dilakukan setiap hari hampir 24 jam, dengan teknik pencahayaan pengambilan
gambar akan terlihat mudah.Mata kuliah fotografi merupakan suatu bidang kajian
ilmu yang dipelajari dalam perkuliahan di jurusan Ilmu Komunikasi konsentrai
Hubungan Masyarakat. Kajian fotografi ini sebagai bagian dari kegiatan humas
untuk memberikan pengetahuan secara praktis dan teoritis bagaimana menggunakan
seuatu kamera, serta mendapatkan gambar atau potret yang memberikan makna
pemberian pesan yang lebih efektif dalam setiap informasi yang akan disampaikan
oleh seorang Humas.Dalam kajian fotografi ini akan membahas tentang sejarah
awal mulanya fotografi,pengertian fotografi, anatomi kamera, pencahayaan, serta
proses dan teknik pengambilan gambar.
B.
Rumusan
Masalah
·
Apa yang dimaksud
dengan Fotografi ?
·
Bagaimana sejarah
Fotografi ?
·
Apa saja Klasifikasi Fotografi ?
·
Apa saja teknik fotografi
?
C.
Tujuan
·
Untuk mengetahui apa
yang dimaksud dengan Fotografi
·
Untuk mengetahui
bagaimana sejarah Fotografi
·
Untuk mengetahui apa
saja Klasifikasi Fotografi
·
Untuk mengetahui Teknik
Fotografi
BAB ll
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Fotografi
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography,
yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan
"Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan
menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau
metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam
pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat
paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak
ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma dan Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma dan Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
B. Sejarah
Fotografi
Kamera
berawal dari sebuah alat serupa yang dikenal dengan Kamera Obscura yang
merupakan kotak kamera yang belum dilengkapi dengan film untuk menangkap gambar
atau bayangan. Pada abad ke 16 Girolamo Cardano melengkapi kamera obscura
dengan lensa pada bagian depan kamera obscura tersebut. Meski demikian,
bayangan yang dihasilkan ternyata tidak tahan lama, sehingga penemuan Girolamo
belum dianggap sebagai dunia fotografi. Pada tahun 1727 Johann Scultze dalam
penelitiannya menemukan bahwa garam perak sangat peka terhada cahaya namun
beliau belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk meneruskan gagasannya.
Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan gambar dari bayangan yang dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang dipekakan yang kemudian dikenal sebagai foto pertama. Kemudian, pada tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya berupa gambar yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat tembaga berlapis perak. Daguerre yang mengadakan kongsi pada tahun 1829 dengan Niepce meneruskan program pengembangan kamera, meski Niepce meninggal dunia pada 1833, mengembangkan kamera yang dikenal sebagai kamera daguerreotype yang dianggap praktis dalam dunia fotografi, dimana sebagai imbalan atas temuannya, Pemerintah Perancis memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan keluarga Niepce. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi kamera yang dikembangkan sekarang.
Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan gambar dari bayangan yang dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang dipekakan yang kemudian dikenal sebagai foto pertama. Kemudian, pada tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya berupa gambar yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat tembaga berlapis perak. Daguerre yang mengadakan kongsi pada tahun 1829 dengan Niepce meneruskan program pengembangan kamera, meski Niepce meninggal dunia pada 1833, mengembangkan kamera yang dikenal sebagai kamera daguerreotype yang dianggap praktis dalam dunia fotografi, dimana sebagai imbalan atas temuannya, Pemerintah Perancis memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan keluarga Niepce. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi kamera yang dikembangkan sekarang.
C. Klasifikasi Fotografi
Sebenarnya pengklasifikasian fotografi
ini sulit dan bersifat subjektif, namun secara umum dapat dibagai atas 5 bidang
yaitu:
1. Lokasi dan Jenis Objek: Urban,
Travel, Nature, Wild Life, Under Water
Photography
2. Aktivitas Manusia: Wedding,
Event, Sport Photography
3. Ilmu Pengetahuan (Science):
Forensic, Science, Medical Photography
4. Konsep: Art, Documentary,
Advertising Photography
5. Teknik/Peralatan Fotografi: Wide,
Macro, Aerial Photography
Adapun faktor-faktor yang menentukan
kualitas hasil foto menurut Rahmad Agus Koto(2012),adalah:
1. Kondisi Objek
2. Pencahayaan (Exposure)
3. Warna
4. Fokus/Ketajaman (Sharpness)
5. Komposisi
6. Sudut Pandang (Viewing Angel)
1.Kondisi
Objek
Bisa dikatakan kondisi objek memiliki peranan penting dalam
suatu foto yang bagus. Apakah ekspresi dari objek atau objek yang merupakan
peristiwa yang unik atau jarang terjadi.
2.Pencahayaan (Exposure)
Masalah cahaya ini, tergantung tujuan foto yang diambil ,
bisa saja foto yang agak gelap atau terlalu terang malah bagus. Tapi secara
umum pencahayaan yang bagus itu harus pas.
3.Warna
Pengetahuan mengenai warna cukup penting juga dalam dunia
fotografi. Seorang graphic designer, ataufashion designer paham benar memainkan warna. Colourlovers, di situs ini
bisa belajar dan memahami warna dengan baik.
4.Fokus/Ketajaman (sharpness)
Penggunaan manual fokus butuh latihan yang sering, untuk
pemula make autofokus saja dulu.
5.Komposisi
Prinsip dasarnya adalah seimbang. Perhatikan orientasi yang
cocok, portrait atau landscape, biasanya panorama atau objek yang jauh cocok
menggunakan landscape, sedangkan objek yang vertikal cocok menggunakan
portrait. Teknik komposisi lain diantaranya adalah Framing, Geometric dan Freedom
Prinsip Rule of Third sangat membantu untuk mendapatkan komposisi yang bagus. Dimana POI atau objek utama diposisikan di bahagian sepertiga bidang foto.
Prinsip Rule of Third sangat membantu untuk mendapatkan komposisi yang bagus. Dimana POI atau objek utama diposisikan di bahagian sepertiga bidang foto.
6.Sudut
Pandang (viewing angel)
Yang ini sangat dipengaruhi oleh sense seni si
fotografer, dari sudut mana pengambilan foto yang menarik dan
"menjelaskan" objek. Kalau mahir memainkan viewing angel dan komposisi, nanti bisa jadi Director of Photography.
D. Teknik Fotografi
Adapun cara-cara 5 teknik fotografi menurut eocommunity,
yaitu:
1.Depth of field (ruang tajam)
Hal-hal yang mempengaruhi ruang tajam:
-Jarak pemotretan (jauh=luas, dekat=sempit)
-Bukaan diafragma (kecil=luas, besar=sempit)
-Jarak fokus lensa /focal length (tele=sempit,
wide=luas, normal=bisa diatur)
2.Panning
-Panning adalah salah satu cara untuk memberikan kesan
gerak pada foto.
-Ketika melakukan panning, anda harus mengikuti objek
selama membidik.
-Hasil foto menjadikan objek menjadi relatif tajam
dibandingkan dengan backgroundnya yang hampir
sepenuhnya blur.
-Untuk mendapatkan foto panning secara maksimal; dengan
speed rendah (8-60), dan pakailah tripod (kaki tiga).
3.Slow & Stop action
-Slow action : salah satu teknik fotografi yang
bertujuan memperlihatkan/menangkap gerakan objek. Biasanya digunakan kecepatan
rendah, antara 1/30 sampai 1 detik
-Stop action : kebalikan dari slow, yaitu teknik
fotografi untuk bertujuan membekukan gerak objek. Biasanya digunakan kecepatan
tinggi, antara 1/125 sampai 1/4000 atau lebih.
4.Zooming
-Zooming adalah teknik foto untuk memberikan kesan gerak
dengan mengubah panjang fokus lensa.
-Perubahan panjang fokus hanya dapat dilakukan dengan
lensa zoom.
-Untuk mendapatkan kesan gerak, anda harus menggunakan
kecepatan rana tidak lebih dari 1/30 detik.
-Untuk mendapatkan foto zooming secara maksimal,
pakailah tripod (kaki tiga)
5.Bulb
-Kecepatan rana dapat diatur sesuai dengan waktu yang
kita inginkan.
-Teknik ini dilakukan dengan menahan tombol pelepas rana
dengan lebih lama.
-Untuk mendapatkan hasil foto bulb secara maksimal,
dapat digunakan kabel release dan tripod.
-Misal, kita mempergunakan kecepatan 30 detik sampai
habis waktu perekaman cahaya.
BAB lll
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Fotografi
seperti yang kita kenal sekarang adalah hasil dari penemuan. Yang pertama dalam
bidang ilmu alam menghasilkan kamera, yang kedua dalam bidang kimia
menghasilkan film. Asal mulanya kedua penemuan itu tidak ada hubungannya satu
sama lain dan sebelum masing – masing sampai kepada kesempurnaannya seperti
yang telah kita kenal sekarang serta melahirkan penemuan baru yaitu fotografi,
telah panjang yang ditempuh baik oleh kamera maupun oleh film.Untuk mendalami
bidang fotografi, siapa pun harus punya pengetahuan dasar yang baik tentang
cahaya (light). Hal ini penting karena cahaya memegang kunci utama dalam penentuan
eksposur yang diatur oleh shutter dan aperture pada kamera. Setelah memahami tentang
cahaya, tahap selanjutnya adalah mengerti tentang pencahayaan (lighting)
sehingga mampu menghasilkan foto yang lebih baik dalam berbagai kondisi
pemotretan.
B.
Saran
Saran dari
saya, menjadi seorang fotografer harus mempunyai jiwa kreativitas, pantang menyerah,
selalu sabar, cekatan . Menjadi seorang fotografer itu penuh proses, jadi jika
kalian ingin menjadi seorang fotografer maka kalian harus benar-benar memahami
tentang fotografi sehingga kalian mampu menghasilkan foto yang lebih baik dalam
berbagai kondisi pemotretan.
DAFTAR PUSTAKA
·
Soelarko, R.M. Prof.Dr. Penuntun Fotografi Edisi V. Bandung: PT.
Karya NusantaraChiawono, Agus. Teknik Fotografi Digital Blitz for Dummies.
www.situsfoto.net(Basic) Kombinasi Shutterspeed, Diafragma, dan ISO.
www.alvinfauzie.comGlossary. www.library.thinkquest.orgwww.wikipedia.com